Akulah perempuan bugil itu!
: Chan
Ha ha!
Tak sempat kukenakan kutang bahkan celana untuk membuat sesuatu tak sedemikian kentara!
Demikianlah. Bila kau dapati kurap atau panu.
Tapi benar katamu
:Tak ada tato disitu.
Aku sempat panik. Seperti perempuan yang lupa memoleskan lipstik. Membayangkanmu menggerayangiku dengan matamu. Sederet ungu tanda lahirku. Beberapa gurat bekas luka masa lalu. Itulah aku.
Itulah perempuan yang sedang bersamamu. Bersamanya sedang kau kumpulkan bata dan kayu. Kita akan mambangun rumah. Lengkap dengan kebun bunga dan buah. Anak-anak yang berlarian diantaranya.
Rasanya ingin kucacah waktu segera!
(BuRuLi, LeBul: 22. Maret 2004)
Monday, March 22, 2004
Thursday, March 11, 2004
Sajak Perkawinan buat Ari dan Arwan
Bawang merah bawang putih
Jahe sereh salam laos
Lada garam gula kelapa?
Merah mawar
Jingga senja
Karena kawan lantas cinta
Jadi kawin berkeluarga
Nasi rawon rujak cingur
Jangung bakar dan bajigur
Semoga selamat dan panjang umur
Hidup aman tentram dan makmur!
Salam sayang selalu
BuRuLi
Lebul, 11 Maret 2004
Bawang merah bawang putih
Jahe sereh salam laos
Lada garam gula kelapa?
Merah mawar
Jingga senja
Karena kawan lantas cinta
Jadi kawin berkeluarga
Nasi rawon rujak cingur
Jangung bakar dan bajigur
Semoga selamat dan panjang umur
Hidup aman tentram dan makmur!
Salam sayang selalu
BuRuLi
Lebul, 11 Maret 2004
Monday, March 08, 2004
Surat-Surat Mimosa Kepada Chan-Chan
:
(1)
Chan Chan
Adakah cara
Mengahapuskan Senin sebelum Selasa?
(BuRuLi, LeBul: 08.03.2004)
(2)
Chan Chan
Benarkah impian mengotori bulan?
(3)
Chan Chan
Impian seperti perman karet
Meletup kemudian lengket
(4)
Chan Chan
Aku ketapel bulan
Biar jatuh impian
(5)
Chan Chan
Mari kita duduk tenang
Semua tinggal Tugas Tuhan
Biar Ia selesaikan
(6)
Chan Chan
Kau sungguh ingin pulang, bukan?
(BuRuLi, LeBul: 10 Maret 2004)
(7)
Chan Chan,
Katamu itu sepiring puding
Bukan surat cinta!
Tidak apa-apa
(8)
Chan Chan,
Kau peringatkan aku
Tentang kegelisahan
Menggenang dalam hujan
(9)
Chan Chan,
Catatanmu jatuh tertinggal
: “ Aku benci ritual!”
(10)
Chan Chan,
Aku suka kopi!
Hangatkanlah aku
Dengan kopimu. Nanti.
(11)
Chan Chan,
Kubungkuskan suaraku sebagai bekalmu.
(12)
Chan Chan,
Ikuti saja kemana hati membawamu.
(Ini sebuah kutipan! Judul sebuah cerita)
(13)
Chan Chan,
Bahgaimana kalau kukatakan
: Aku telah kau jinakkan?
(pinjam kata dari Little Prince)
(14)
Chan Chan,
Rindukah engkau menjadi liar?
* no 7-14
(BuRuLi, LeBul: 12 Maret 2004)
(15)
Chan Chan,
Tanam saja kerinduan sebagai benih dalam taman.
Supaya tumbuh ia jadi bunga!
(16)
Chan Chan,
Titip pesan buat bintang
: Jangan pernah bosan hiasi malam
(17)
Chan Chan
I smurf you!
Smurf you so much!
(pinjam kata dari “Smurf” )
* no 15-17
(BuRuLi, Lebul: dinihari 18 Maret 2004)
:
(1)
Chan Chan
Adakah cara
Mengahapuskan Senin sebelum Selasa?
(BuRuLi, LeBul: 08.03.2004)
(2)
Chan Chan
Benarkah impian mengotori bulan?
(3)
Chan Chan
Impian seperti perman karet
Meletup kemudian lengket
(4)
Chan Chan
Aku ketapel bulan
Biar jatuh impian
(5)
Chan Chan
Mari kita duduk tenang
Semua tinggal Tugas Tuhan
Biar Ia selesaikan
(6)
Chan Chan
Kau sungguh ingin pulang, bukan?
(BuRuLi, LeBul: 10 Maret 2004)
(7)
Chan Chan,
Katamu itu sepiring puding
Bukan surat cinta!
Tidak apa-apa
(8)
Chan Chan,
Kau peringatkan aku
Tentang kegelisahan
Menggenang dalam hujan
(9)
Chan Chan,
Catatanmu jatuh tertinggal
: “ Aku benci ritual!”
(10)
Chan Chan,
Aku suka kopi!
Hangatkanlah aku
Dengan kopimu. Nanti.
(11)
Chan Chan,
Kubungkuskan suaraku sebagai bekalmu.
(12)
Chan Chan,
Ikuti saja kemana hati membawamu.
(Ini sebuah kutipan! Judul sebuah cerita)
(13)
Chan Chan,
Bahgaimana kalau kukatakan
: Aku telah kau jinakkan?
(pinjam kata dari Little Prince)
(14)
Chan Chan,
Rindukah engkau menjadi liar?
* no 7-14
(BuRuLi, LeBul: 12 Maret 2004)
(15)
Chan Chan,
Tanam saja kerinduan sebagai benih dalam taman.
Supaya tumbuh ia jadi bunga!
(16)
Chan Chan,
Titip pesan buat bintang
: Jangan pernah bosan hiasi malam
(17)
Chan Chan
I smurf you!
Smurf you so much!
(pinjam kata dari “Smurf” )
* no 15-17
(BuRuLi, Lebul: dinihari 18 Maret 2004)
Thursday, March 04, 2004
Little Missy Terbanglah Tinggi!
:MIS
Little Missy beningmu mengalir
Tersekat di rongga tak sempat kubaca
Mata perih
Merah segala
Berangkatlah engkau Little Missy!
Terbanglah engkau tinggi
Tinggalkan saja selembar bulumu disini
Bila kau ingat pulang kembali?
Barangkali padi telah menguning
Bunga merekah berubah buah
Kau akan datang mengikut angin
Di lembah biasa aku menghadang
Entah...
Disana akan terjadi perayaan
Ataukah penguburan?
Percayakan saja arah kita pada Maha Cahaya!
Maha Penentu Segala Cuaca!
(BuRuLi,LeBul:04.03.2004)
:MIS
Little Missy beningmu mengalir
Tersekat di rongga tak sempat kubaca
Mata perih
Merah segala
Berangkatlah engkau Little Missy!
Terbanglah engkau tinggi
Tinggalkan saja selembar bulumu disini
Bila kau ingat pulang kembali?
Barangkali padi telah menguning
Bunga merekah berubah buah
Kau akan datang mengikut angin
Di lembah biasa aku menghadang
Entah...
Disana akan terjadi perayaan
Ataukah penguburan?
Percayakan saja arah kita pada Maha Cahaya!
Maha Penentu Segala Cuaca!
(BuRuLi,LeBul:04.03.2004)
Monday, March 01, 2004
Syam! Asinar! Sekarang Maret 2004!!
Syam! Asinar!
Akhirnya kau keluar!. Seperti serangga mengerik diantara tanah bekas cangkulan. Ha ha. Aku mencium bau kerinduan. Wangi. Seperti Bu Siti yang habis mandi di kali.
Selamat malam, kawan!. Kami Tri Masketir, datang naik kereta jelmaan semangka milik Cinderella.
Tiga ekor tikus!
Lalu jam 12. Segera engkau bergegas. Sepatu kaca ukuran kurcaci. Pecah menggores jemari lelaki.
Syam! Asinar!
Kau pulang. Wajahmu adalah peta. Peta buta Kepulauan Indonesia.
*Sebuah catatan tentang kunjungan seorang kawan
(BuRuLi, LeBul: 2 Maret 2004)
Syam! Asinar!
Akhirnya kau keluar!. Seperti serangga mengerik diantara tanah bekas cangkulan. Ha ha. Aku mencium bau kerinduan. Wangi. Seperti Bu Siti yang habis mandi di kali.
Selamat malam, kawan!. Kami Tri Masketir, datang naik kereta jelmaan semangka milik Cinderella.
Tiga ekor tikus!
Lalu jam 12. Segera engkau bergegas. Sepatu kaca ukuran kurcaci. Pecah menggores jemari lelaki.
Syam! Asinar!
Kau pulang. Wajahmu adalah peta. Peta buta Kepulauan Indonesia.
*Sebuah catatan tentang kunjungan seorang kawan
(BuRuLi, LeBul: 2 Maret 2004)